TARI TOPENG AYU ANDALAN DESA MENARI KAMPUNG BERSERI ASTRA SEMARANG


desa wisata menari, peta desa menari kampung berseri Astra Semarang, Astra Internasional, Kampung Astra, Kampung berseri Astra Semarang, Tari topeng ayu, Desa Tanon, Telomoyo


Tari topeng ayu andalan desa Menari kampung Astra Semarang. Pada 19 November 2018 saya berkunjung ke Kampung Berseri Astra "Desa Menari" dusun Tanon Desa Ngrawan Kecamatan Getasan Kabupaten Semarang. Perjalanan dari Tegowanu Kabupaten Grobogan ke lokasi kurang lebih memakan waktu dua jam tiga puluh menit. 

Lokasi desa Tanon bersuhu dingin di bawah lereng Gunung Telomoyo, yang akan membuat wisatawan lokal maupun mancanegara betah. Perjalanan ini saya ditemani dua sahabat seprofesi di bidang blogger. Mereka adalah Maya Atika dan Andre Setyawan. Perjalanan yang kami tempuh sangat mengasyikan. Jalanan berliku dan naik turun. Sesampai petunjuk awal masuk area desa Menari, kami di sambut hawa dingin yang berasal dari lereng Gunung Telomoyo. Petunjuk ini searah dengan wisata air terjun Kali Pancur yang sungguh menawan.

Penunjuk arah jalan masuk wisata desa Menari, desa menari tanon, astra internasional, arah tari topeng ireng, topeng ayu desa tanon


Kampung Menari ini merupakan wujud dari kepedulian Astra Internasional kepada bangsa Indonesia. Kepedulian ini berupa kontribusi di bidang pendidikan, kesehatan, lingkungan, dan kewirausahaan. Desa Tanon memiliki produk unggulan di bidang kesenian. Yakni, tari topeng ayu. Ini berdasarkan penuturan dari sesepuh yang ada di dalam ruang lingkup desa wisata menari. Beliau adalah Mbah Pardi. Beliau juga merupakan salah satu seorang penyedia home stay di tempat itu, persis berlokasi di samping sanggar tari.

"Mbah, produk unggulan desa Menari di sini apa Mbah?" Tanya saya.
"Produk unggulan menarinya ada dua Mas Edi. Namun yang paling unggul dan sering dipentaskan adalah tari topeng ayu. Kalau tari gejul kurang diminati ketimbang tari topeng ayu. Kami sering diundang oleh dinas-dinas pemerintahan untuk tampil." Jawab Mbah Pardi.
"Berapa jumlah pesertanya Mbah? Dan apakah pentasnya itu atas dasar permintaan?" Beruntun tanya saya.
"Wah, banyak Mas kalau menari semua. Ada kurang lebih belasan orang yang terdiri dari anak-anak dan dewasa. Menari kalau ada rombogan tamu, dan juga kalau ada undangan untuk menari." Singkat tutur kata Beliau.

Saya bertanya kepada beliau karena pertama kali orang yang kami jumpai adalah beliau saat saya dan teman-teman blogger mengambil potret lokasi. Barulah selang beberapa menit, kami berjumpa Mas Trisno selaku pengembang desa wisata Menari. Banyak yang disampaikan beliau. Namun, saya tertarik pada bagian kata mengenai cara pengembangan desa dan menjaga kekompakan warga desa Menari.

Ujar Mas Trisno, "Saya dan rekan-rekan di sini selalu menjaga kekompakan dan kerjasama tim. Membagi pemasukan yang ada secara adil dan merata kepada tim dan warga desa wisata. Untuk menindaklanjuti adanya kegiatan seni tari, kami juga mencoba membangun sarana dan prasarana outbond untuk menarik wisatawan lokal maupun wisatawan asing."

Area outbond Kampung Menari Tanon

Tari topeng ayu awal mulanya adalah bernama tari topeng ireng (Hitam, bahasa Jawa). Singkat kisah sejarah adanya tari topeng ireng adalah sebuah strategi penyamaran melawan penjajahan Belanda. Mereka menggunakan angus (warna hitam pada kayu yang dibakar) untuk melumuri wajah. Dengan penyamarannya itu, rakyat berhasil menyusup ke markas dan merebut persenjataanya. Itu lah manfaat dari penyamaran ini sehingga tidak diketahui oleh lawan bahwa mereka adalah penduduk pribumi. Maka dari itu, untuk mengabadikan peristiwa ini diciptakanlah tarian bernama tari topeng ireng. Seiring sejalan dengan perkembangan dan kemajuan zaman, tari ini yang semula berdandan dengan wajah hitam, sekarang diganti dengan make up artis yang nampak cantik mempesona. Sejak itulah nama tari topeng ireng berubah menjadi tari topeng ayu.

Namun sayang sekali. Saat kami berkunjung di desa Menari ini tidak saat mereka melakukan kegiatan menari. Sehingga, kami tidak memiliki photo tarian dan kegiatan mereka. Meski kami tidak mendapati tarian tersebut, kami mendapati Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Solo yang sedang berkunjung di desa Tanon Desa Menari.

Kunjungan Dinas Kebudayaan Solo, DinKeb Solo, Dinas Kebudayaan Solo

Selain kegiatan menari, mereka juga melakukan perkebunan. Dalam perkebunan, mereka menanam jahe, adas, kunyit dan rimpang-rimpang lainnya. Desa Menari Tanon juga menghasilkan sabun Kamila (sabun susu aroma Luxia). Ini menunjukan betapa giatnya mereka dalam keseriusan membangun desa mandiri menuju kesejahteraan yang adil dan merata bagi seluruh rakyat atau warga desa Menari ini. 

Kegigihan Mas Trisno bersama warga dalam pengembangan desa Menari membuahkan hasil. Mas Trisno mendapat penghargaan dari Gubernur Jawa Tengah. Dan berikut adalah beberapa prestasi yang diraih desa Menari Tanon KBA (Kampung Berseri Astra) Ngrawan Semarang bersama dengan Mas Trisno.
1. Juara 1 atas prestasi pemuda pelopor tingkat propinsi Jawa Tengah tahun 2009 dari Gubernur Jawa Tengah
2. Penghargaan dari PT. Astra Internasional Tbk. pada tahun 2015 atas prestasi dan kontribusi positif yang diberikan kepada masyarakat Indonesia.
3. Desa Wisata Menari mendapat juara ke-3 dari kegiatan yang diadakan oleh Pemerintahan Propinsi Jawa Tengah Dinas Kebudayaan dan Pariwisata pada tahun 2015 pada kegiatan "Daya Tarik Wisata yang Dikelola Kelompok Masyarakat / Perorangan.
4. Dan masih banyak lagi prestasi-prestasi lainnya yang didapatkan Mas Trisno dan Desa Menari Tanon Ngrawan Kampung Berseri Astra.



Post a Comment

0 Comments